Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 01:06:55【Resep Pembaca】449 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(3)
Sebelumnya: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Selanjutnya: PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi
Artikel Terkait
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang
- Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
Resep Populer
Rekomendasi

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

CORE: Jelang Natal, pasokan

Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan

2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi

BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP

Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit